Panglima Besar Pasukan Adat dan Marwah Gagak Hitam, Arba Udin. (Foto: Fay) |
BATAM | EXPOSSIDIK.COM: Panglima Besar Pasukan Adat dan Marwah Gagak Hitam, Arba Udin dengan tegas mengecam pernyataan dari Ketua PW Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi) Kepri, Sofyan Nasution, yang menyatakan Wali Kota Batam terjahat se Indonesia
Pernyataan itu disampaikannya melalui media menanggapi telah disahkannya Perda tentang Pajak dan Retribusi Daerah Kota Batam, terkait kenaikan tarif parkir kendaraan.
"Kami atas nama Pasukan Adat dan Marwah di bawah Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau tidak terima terkait pernyataan dari Ketua Umum Semmi Kepri yang menobatkan Wali Kota Batam sebagai Wali Kota terjahat se Indonesia," ujar Arba Udin atau yang akrab di panggil Udin Pelor saat ditemui di salah satu kedai kopi dibilangan Batam Center, Rabu (2/1/2022).
Dikatakannya, sosok H Muhammad Rudi bukan hanya sebagai Wali Kota Batam sekaligus Ex-Officio Kepala BP Batam saja, melainkan dia juga sebagai Dato' Setia Amanah yang sudah ditabalkan ataupun dinobatkan oleh Lembaga Adat Melayu Kota Batam sebagai pemimpin tertinggi di kota Batam.
"Gelar Dato' Setia Amanah itu diberikan kepada seseorang yang menjadi pemimpin tertinggi dalam suatu daerah apabila dia sedang menjabat di bumi tanah melayu ini," ujarnya.
Maka dari itu, ketika sudah diberikan gelar tertinggi oleh Lembaga Adat Melayu, wajib hukumnya bagi pemimpin itu untuk menjaga amanah yang telah diberikan.
"Dimana adat bersendikan syariat, dan syariat tuntunan kitabullah sebagaimana yang digalakkan oleh adat istiadat melayu, mau tdak mau wajib untuk menjunjung tinggi adat istiadat itu," tegasnya.
Dengan telah dinobatkannya H Muhammad Rudi sebagai Dato' Setia Amanah, pihaknya berharap kepada Ketua PW Semmi Kepri ketika membuat pernyataan di media untuk lebih santun dan beradab.
"Kami berharap untuk pernyataan Ketua PW Semmi Kepri, harap bahasanya yang santun, yang beradab dan bijak di bumi tanah melayu ini," tegasnya
Kenapa demikian, karena ketika siapapun diamanahkan menjadi pemimpin dan telah dinobatkan sebagai Dato' Setia Amanah oleh lembaga adat melayu, sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk menjaga pemimpin tersebut.
"Bagi kami, pemimpin yang sudah dinobatkan sebagai Dato' Setia Amanah, apapun suku, ras dan agamanya, sebagai pasukan adat wajib hukumnya pemimpin tersebut untuk kami bela," tegasnya.
Kemudian, terkait dengan penyataan yang telah dilontarkan tersebut sebagai pasukan adat yang menjaga marwah melayu, pihaknya masih menunggu itikad baik dari Ketua PW Semmi Kepri untuk permohonan maaf atas kekhilafan yang telah dilakukan.
"Lembaga Adat Melayu masih berpikiran yang bengkok itu masih bisa diluruskan dan yang salah jalan itu masih bisa diarahkan. Artinya, sebagai manusia yang beradab kami masih menunggu permohonan maaf dari Ketua Semmi Kepri," imbuhnya.
Namun, jika seandainya permohonan maaf yang ditunggu itu tidak kunjung dibuat oleh Ketua PW Semmi Kepri, pihaknya tidak akan segan-segan untuk mengambil langkah selanjutnya.
"Kami tunggu permintaan maafnya, terutama untuk Dato' Setia Amanah," ujar Udin Pelor mengakhiri. (Fay)