Aliran Parit di kawasan industri Panbil dipenuhi pasir beberapa waktu lalu..(foto: Exp) |
Manager Sumber Daya Air BP Batam, Hajad Widagdo mengatakan, pihaknya saat ini tengah menelusuri asal pasir itu dari mana dan selain itu, fokus utamanya saat ini yakni melakukan normalisasi parit tersebut dengan menggunakan alat berat.
"Saat ini kita tengah mempersiapkan alat-alat kita, kalau kita nanti punya amphibious ekskavator kita langsung melakukan normalisasi, kalau kita pakai ekskavator yang biasa tidak bisa jalan di situ karena bisa tenggelam. Untuk itu kita tengah melengkapi alat kita," jelasnya ketika dijumpai di kawasan Palm Spring, Batam, Selasa (5/10/2021).
Kata dia, proses normalisasi parit ini akan dilakukan secara bertahap oleh pihaknya karena ditakutkan pasir-pasir yang ada di parit tersebut menganggu kualitas air di Dam Duriangkang.
"Jika nanti sudah diketahui sumber pasirnya dari mana, nanti kita akan melakukan teguran kepada mereka untuk bersama-sama menjaga lingkungan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Soni Riyanto dari Perkumpulan Akar Bhumi Indonesia (ABI) mengatakan, semenjak alur parit tersebut sudah dangkal akibat banyaknya pasir yang ikut mengalir dengan air membuat hal tersebut dimanfaatkan oleh penambang pasir untuk mengangkut pasir-pasir tersebut ke truk.
Tidak hanya itu, akibat sendimentasi ini menurutnya telah terjadi pendangkalan waduk Duriangkang karena aliran parit tersebut merupakan daerah Daerah Aliran Sungai (DAS) menuju waduk Duriangkang.
"Selain pendangkalan, warna air yang keruh juga telah mencemari waduk Duriangkang sendiri. Sebenarnya hal ini sudah kita suarakan beberapa bulan belakang, semenjak proyek tersebut berjalan. Akan tetapi belum ada respon apapun dari pihak terkait untuk menghentikan aktivitas ini," jelasnya.
Ia juga membeberkan, beberapa instansi seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Batam dan Komisi III DPRD Kota Batam akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Panbil, namun sampai hari ini pihaknya belum mendapatkan informasi apapun terkait hasil sidak tersebut.
"Kami berharap dengan kedatangan Presiden ke Batam ini semoga penanganan kasus kerusakan lingkungan di Batam cepat ditangani oleh pihak terkait," tegasnya. (Exp)