![]() |
Kepala Rutan Kelas II Batam, Yan Patmos Purba bersama narapidana yang bersangkutan tengah meluruskan pemberitaan dugaan pungli di lingkungan kerjanya. (Foto: Exp) |
Batam, expossidik.com: Berita yang beredar mengenai dugaan pungli di Rutan ditanggapi oleh wartawan senior di Batam. Adalah Saibansah Dardani. Seorang wartawan senior dan assesor kompetensi wartawan di Lembaga Uji UKW UPN Veteran Yogyakarta.
Kata Saibansah, Wartawan dalam menulis berita wajib mematuhi kode etik jurnalistik dan undang pers. Diantaranya adalah wartawan tidak beri'tikat buruk dan tidak memiliki niat jahat dalam menulis berita.
"Apalagi berita yang masih sumir kebenaranya. Itu harus diverifikasi terlebih dahulu dengan prinsip cover both side," kata Saibansyah melalui aplikasi WhatsApp ketika diminta pendapatnya mengenai pemberitaan dugaan pungli di rutan Batam, Jumat (23/7/2021).
Di dalam berita yang beredar mengenai dugaan pungli di rutan Batam, informasi sumir yang dimaksud adalah pernyataan narasumber yang mengaku bahwa si narasumber sendiri tidak tahu pasti jika yang meminta uang itu adalah oknum Rutan atau bukan.
Di dalam berita disebutkan jika seseorang yang diduga oknum rutan meminta sejumlah uang kepada narapidana. Jika permintaan itu tidak dipenuhi, maka, sang narapidana akan disuruh tidur di WC.
Sementara itu, kepala Rutan kelas II A Batam, Yan Patmos Purba menjelaskan, terkait pemberitaan dugaan pungli dilingkungan kerjanya itu, dirinya langsung melakukan investigasi bersama seluruh pejabat Rutan kelas II A Batam.
"Setelah itu, dari hasil penelusuran bahwa narapidana atas inisial HS meminta sejumlah uang sebesar Rp200 ribu kepada istrinya VP untuk kebutuhan seperti membeli gula,kopi dan teh untuk kebersamaan didalam kamarnya," ungkap Yan Patmos saat dikonfirmasi.
Bahkan kata Yan Patmos, sampai saat ini pihaknya masih bekerja memberikan yang terbaik dalam melaksanakan pelayanan di rutan Batam.
"Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan para awak media atas informasi-informasi yang sangat membantu kami. Karena kami bekerja tidak bisa sendiri, jadi butuh bantuan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak," tutupnya. (ET)