Gubernur Kepri, Ansar Ahmad menerima cinderamata dari pimpinan KB Bukopin. (Foto: ist) |
Batam, expossidik.com: KB Bukopin mendukung penuh percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan. Dukungan ini diwujudkan melalui pertemuan yang dilakukan dengan Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, Kepala BP2RD Kepri Reni Yusneli, Kepala BPKAD, Feni Meitaria Detiawati dan Kepala Kesbangpol, Lamidi.
Dalam pertemuan tersebut Direktur Retail dan UKM KB Bukopin, Adhi Brahmantya menyatakan memberikan dukungan terhadap percepatan ekonomi kerakyatan yang digagas oleh Gubernur Kepulauan Riau untuk menyasar pemberian fasilitas kredit kepada Pelabuhan Usaha dan Mikro.
Pertemuan ini membahas upaya pengembangan sentra ekonomi dengan pembiayaan bersama Badan Usaha Milik Desa dalam peningkatan ekonomi kerakyatan khususnya untuk desa tertinggal.
“Di tengah ketidakpastian ekonomi global, KB Bukopin sebagai lembaga intermediary akan mensupport penuh percepatan pembangunan ekonomi kerakyatan. Melalui hubungan baik ini, kami akan bekerjasama dalam pembangunan dashboard dan command center untuk penerimaan Pajak dan Retribusi daerah BP2RD. Kami berharap KB Bukopin hadir sebagai mitra utama untuk peningkatan Pajak asli Daerah,” ujar Adhi.
Di lokasi yang berbeda, komitmen dukungan terhadap pembangunan ekonomi kerakyatan juga diwujudkan dalam penandatanganan MoU antara KB Bukopin Cabang Batam dan PT. Pelabuhan Kepri.
Momen ini berhubungan dengan Kerjasama KB bukopin dalam mendukung kegiatan transaksional secara menyeluruh baik operasional maupun penerimaan retribusi labuh jangkar.
Penandatangan Kerjasama ini diwakili oleh Branch Manager KB Bukopin Cabang Batam, S Rival Mewal dan Komisaris PT Pelabuhan Kepri, Asiz Kasim Djou.
“Adanya Kerjasama ini merupakan bukti dukungan KB Bukopin terhadap kegiatan transaksional Pelabuhan Kepri. KB bukopin akan mensupport aplikasi digital Geo tagging yang akan dibangun oleh Pelabuhan Kepri. Sehingga seluruh aktivitas transaksional menjadi lebih transparan,” ucap Rival, Jumat (11/6/21).
Lebih lanjut dikatakannya, potensi kerjasama ini diproyeksikan di tahun 2021 akan mendapat penerimaan hingga Rp 700 M dari keseluruhan aktivitas Operasional Labuh Jangkar. Dukungan KB Bukopin terhadap PT Pelabuhan Kepri, disambut dengan antusiasme yang baik oleh Asiz Kasim Djou.
“Kami berharap kerjasama melalui MoU ini bisa berlanjut seterusnya. Kehadiran langsung pejabat KB Bukopin pusat hari ini, menunjukkan komitmen yang sangatbaik,” tutup Asiz.
Seluruh rangkaian penandatanganan MoU Transaksional Labuh Jangkar dilaksanakan di Hotel CK Tanjung Pinang pada tanggal 7/6/2021, yang dihadiri oleh EVP Sales Distribution KB Bukopin, Iman Hurustyadi, SVP Regional III KB Bukopin, Ferdy Ardian.
Tentang Bank KB Bukopin
PT Bank KB Bukopin Tbk (“KB Bukopin”) adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan. Didirikan pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia, Bank Bukopin tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2006 dengan kode emiten BBKP. KB Bukopin merupakan bank yang fokus pada segmen ritel, yang terdiri dari segmen Konsumer dan UKM serta didukung oleh segmen Komersial. Sesuai dengan misi Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah.
KB Bukopin senantiasa melakukan inovasi dan peningkatan layanan kepada para nasabah dengan melakukan modernisasi infrastruktur TI serta menyiapkan beragam produk dan layanan berbasis perbankan digital seperti aplikasi Bukopin Mobile dan aplikasi perbankan digital Wokee.
Pada 23 Februari 2021, setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK, mengumumkan perubahan nama dari PT.Bank Bukopin, Tbk. menjadi PT. Bank KB Bukopin, Tbk. (KB Bukopin) dengan tag line baru Bersama, Kita Bintang Finansialnya.
Per 30 Mei 2021, saham Bank Bukopin dimiliki oleh KB Kookmin Bank 67 persen. PT Bosowa Corporindo 9,7 persen, Negara Republik Indonesia 3,18 persen (Sedang dalam proses pengalihan nama menjadi PT. Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA)) dan masyarakat mencapai 20,12 persen.
KB Bukopin beroperasi di 24 provinsi, dengan 43 kantor cabang utama, 172 kantor cabang pembantu, 157 kantor kas, 9 Kantor Fungsional, 25 Payment Point, dan 845 unit ATM, serta tergabung dalam jaringan ATM Prima dan ATM Bersama. (Fay)