Barisan Relawan HMR, HAM dan HMA Kota Batam satukan tekad mendukung H Muhammad Rudi sebagai Ex-Officio Kepala BP Batam. (Foto : ist) |
Batam, expossidik.com : Maraknya kembali pro dan kontra tentang keberadaan "Ex-Officio" Kepala BP Batam yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat menjadi suatu hal yang harus segera diluruskan.
Barisan Relawan HMR, HAM dan HMA Kota Batam sangat menyayangkan dan perlu angkat bicara untuk meluruskannya, supaya tidak menjadi polemik yang berkepanjangan ditengah masyarakat.
Ketua Relawan HMR, HAM dan HMA, Sudirman Dianto mengatakan adanya segelintir oknum yang memainkan kembali isu-isu mengenai Wali Kota Batam Ex-Officio Kepala BP Batam, adalah sebagai suatu tindakan yang keliru.
Kenapa demikian, Sudirman menjelaskan sejak ditetapkannnya Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi sebagai Ex-Officio Kepala BP Batam oleh Presiden RI, Joko Widodo, maka sejak itu jugalah masyarakat berhenti memperdebatkan kembali tentang dualisme kepemimpinan di Kota Batam.
Namun, pihaknya merasa heran. Kenapa akhir-akhir ini muncul lagi segilintir orang yang memainkan kembali isu-isu tentang rangkap jabatan Haji Muhammad Rudi (HMR). Pihaknya merasa ada kejanggalan terhadap diangkatnya kembali isu tersebut.
"Padahal, sejak adanya Ex-Officio, kondisi Kota Batam semakin kondusif. Batam berkembang dengan semangat dua institusi dibawah satu komando yakni kepemimpinan pak Rudi," ungkap Sudirman didampingi Sekretaris Umum Relawan, Haryanto dan Bendahara Umum Relawan, Raja Amar saat Halal Bihalal di Restoran Golden Prawn Batam, Selasa (18/5/2021) siang.
Dikatakannya, sebenarnya kegelisahan yang dialami masyarakat tentang adanya dualisme kepemimpinan sudah terjawab saat pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tentang Ex-Officio.
Namun, masih menurut mantan Ketua Dewan Pendidikan Kota Batam ini mengatakan, pihaknya melihat dalam waktu belakangan ini ada upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengembalikan lagi kepemimpinan BP Batam seperti semula, dengan menghilangkan istilah Ex-Officio itu.
"Nah ini kan mengundang kegelisahan masyarakat kembali. Padahal masyarakat sudah tenang. Masyarakat juga sudah menikmati keputusan dari pusat itu. Ini kok malah sekarang dibuat gaduh lagi. Ada apa ini," ucap Sudirman dengan nada tinggi.
Untuk itu, pihaknya dari relawan HMR menolak dengan tegas sikap-sikap yang membuat kegaduhan ditengah masyarakat. Pihaknya berpandangan buah dari Wali Kota Batam Ex-Officio Kepala BP Batam telah memberikan suatu kepastian kepada dunia usaha khususnya di Kota Batam.
"Sejak dipegang HMR, dari sisi insvestasi naik. Dan, dari sisi kebijakan wilayah teritorialnya, dipegang oleh satu pemikiran dan satu keputusan. Ini sangat menguntungkan sekali untuk Batam," imbuhnya.
Apalagi di masa global pandemi Covid-19 seperti saat ini, pertumbuhan tingkat perekonomian di Kota Batam semakin membaik dan cenderung meningkat.
"Daerah lain ekonominya menurun, Kota Batam ekonominya justru cenderung meningkat," bebernya.
Maka dari itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat Kota Batam agar tidak mudah percaya dengan isu-isu yang hanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan ditengah masyarakat.
Senada, Sekretaris Umum Relawan HMR Kota Batam, Haryanto mengatakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2019 menyempurnakan pelayanan pembangunan dari beberapa sektor, diantaranya sektor maritim, perdagangan, industri, perhubungan, pariwisata, logistik dan kesehatan.
Sebagaimana yang kita ketahui, bukti nyata yang dapat kita lihat bersama yakni dijadikannya Rumah Sakit BP Batam masuk kedalam Kawasan Ekonomi Khusus dan menjadi rumah sakit berstandar internasional.
"Dulu RSBP hanya bisa dikunjungi oleh masyarakat dari dalam negeri saja. Namun, sekarang sudah menjadi RS internasional dan sudah bisa dikunjungi masyarakat dari luar negeri," bebernya.
Di lokasi yang sama, Bendahara Umum Relawan HMR Kota Batam, Raja Amar mengatakan aktifnya gerakan-gerakan segelintir orang yang menginginkan Wali Kota Batam mundur sebagai Ex-Officio Kepala BP Batam adalah merupakan kepentingan pribadi yang bertujuan ingin memecah belah keutuhan hidup bernasyarakat di Kota Batam.
"Ada kepentingan pribadi terhadap munculnya kembali isu Ex-Officio," ujarnya.
Dia meminta kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menghentikan segala bentuk propaganda, yang hanya ingin memecah belah persatuan dan kesatuan yang sudah terjalin dengan baik di Kota Batam. (Fay)