Sejumlah warga Blokir akitivitas penimbunan lahan yang dilakukan oleh PT Prima Karya Asih di Marina, Tanjung Riau, Sekupang, Kota Batam. (Foto: Exp) |
Batam, expossidik.com: Sejumlah warga Marina Batam blokir aktivitas penimbunan lahan yang dilakukan oleh PT. Prima Karya Asih sekalu developer dan kontraktor perumahan Gesya Enternal Marina, Tanjung Riau, Sekupang, Batam, Sabtu (27/2/2021).
Aksi warga tersebut dilakukan, karena warga merasa komitmen pihak perusahaan dengan mereka tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan perusahaan sebelum penimbunan tersebut dilakukan.
Salah satu warga Perumahan Ocean Park Marina yang dijumpai dilokasi, Alex menjelaskan sebelumnya pihak perusahaan berjanji akan membersihkan sisa tumpahan tanah atas aktivitas mereka tersebut.
Begitu juga tentang persoalan debu yang diakibatkan oleh aktivitas keluar masuk mobil truck pengangkut tanah mereka.
"Waktu itu pihak perusahaan berjanji akan menyiapkan sebuah mobil tanki air untuk menyiram jalan tanah itu. Hanya beberapa hari saja berjalan, setelah itu tidak ada lagi disiram lagi jalannya. Lihat saja debunya beterbangan kemana-mana," ujarnya kepada awak media, Sabtu (27/2/2021).
Menurutnya, kondisi ini sangat membahayakan bagi kesehatan warga. Karena debu bertebangan ke rumah warga, apalagi semakin diperparah dengan musim kemarau dan angin kencang beberapa bulan ini. "Otomatis kami sangat kecewa. Lihat rumah pada penuh debu tanah semua," sesalnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pengelolan taman agrowisata Kebun Jambu Marina, Iswahyudi. Menurutnya, debu yang ditimbulkan oleh aktivitas penimbunan itu bisa menyebabkan buah-buahan yang ada di taman Kebun Jambu itu ditutupi oleh debu tersebut.
Tidak hanya itu, ia menuturkan beberapa pengunjung juga sempat komplain kepada pihaknya karena merasa sesak nafas akibat debu tersebut.
"Padahal kami dituntut harus memberikan tempat wisata yang bersih dan nyaman bagi pengunjung. Akibat debu ini tentu merugikan sekali terhadap taman agrowisata Kebun Jambu ini," sesalnya.
Berdasarkan pantauan dilokasi, tampak pihak Polsek Sekupang juga turun untuk mengamankan tempat tersebut agar tidak terjadi kericuhan.
Kanitreskrim Polsek Sekupang, Iptu Tigor Sinamariba mengatakan berdasarkan adanya kaduan masyarakat sekitar pihaknya langsung turun ke lokasi tersebut.
"Tadi kita telah memediasi antara warga dan pihak perusahaan terkait masalah tersebut. Tugas kita hanya sebatas itu saja agar tidak ada keributan antara warga dan pihak perusahaan terkait aktivitas tersebut," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu perwakilan perusahaan, Pardede mengatakan hasil mediasi bersama warga sekitar Marina disimpulkan bahwa pihaknya akan menyediakan satu buah mobil pick up untuk menyiram tanah di jalan masuk perumahan tersebut.
Tujuannya, agar bisa mengurangi debu yang dikeluhkan oleh warga sekitar lokasi.
"Untuk harus berapa kali disiramnya, saya rasa tidak ada batasnya lah. Selagi pengerjaan proyek itu masih menimbulkan debu kita akan langsung siram untuk meminimalisir dampaknya," ungkapnya.
Lanjut kata dia, pihaknya juga mengaku akan menyiapkan sebuah pos di sana untuk memantau kegiatan penimbunan tersebut.
"Tujuan pembuatan pos itu adalah untuk memantau apakah nanti dalam pengerjaan proyek ini muncul debu, jadi orang pos langsung beri tahu yang bagian penyiraman untuk segera lakukan penyiraman," tegasnya. (Exp)