Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Yayan Sofyan interogasi pelaku pencurian di selat Singapura. (foto: exp) |
Komandan Guskamla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Yayan Sofyan mengatakan bahwa sebelumnya kapal Tango Bravo Danum 50 dan Tongkang Linau 133 itu tengah berlayar dari Klang menuju Serawak.
Pada saat melintas di perairan Karang Banteng, kapal tersebut didatangi oleh 2 buah speed boat dan saat itu KRI Siwar sedang melakukan patroli keamanan laut di parairan tersebut dan ditemui para tersangka sedang melakukan aksinya.
"5 orang tersangka tertangkap tangan sedang melakukan aksinya, yakni sedang memindahkan seling baja dari Tongkang Linau 133 ke Speed Boat," ucap Yayan di Dermaga Lanal Batam, Senin (22/2/2021) kemarin.
Lanjut Yayan, kegiatan pencurian itu bukan yang pertama kalinya dilakukan oleh para pelaku di Selat Singapura tersebut, namun sudah dilakukan berulang kali. Padahal selat Singapura itu memiliki akses yang sangat vital sekali.
Menurutnya, selama ini sering meresahkan para pengguna laut Internasional maupun domestik yang berlayar di Selat Singapura tersebut. Selama tahun 2020 sekitar 62.639 kapal asing yang berlayar di selat malaka dan selat Singapura itu.
"Maka dari itu TNI AL melakukan pengamanan secara sinergis untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh penguna laut. Sebab sangat banyak kapal yang melintas dan itu akan menambah devisa yang sangat luar biasa," kata Yayan.
Dijelaskannya, diatas speedboat yang digunakan pelaku juga ada sejumlah jerigen. Jadi para tersangka itu multiplayer, apa peluang yang bisa diambil dari kapal yang melintas akan dilakukan oleh para pelaku.
"Kita setiap hari akan terus melakukan upaya-upaya operasi penegakan hukum di laut. Sepanjang selat malaka itu ada 14 stasiun radar yang akan mendeteksi setiap aktivitas kapal-kapal yang melintas," pungkasnya. (exp)