Fhoto Bersama Peserta dan Bupati KKA, Abdul Haris. SH |
Kegiatan tersebut diselenggarakan bersama dengan De Tara Foundation, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas, turut dihadir oleh perwakilan Medco E&P Natuna, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Abdul Haris. Hal ini untuk mengapresiasi kerja keras para peserta pelatihan menggali, menyebarkan informasi kondisi lingkungan Anambas melalui film yang diselenggarakan ketiga institusi tersebut.
Tujuan festival film ini juga mengampanyekan kepedulian dan meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap lingkungan hidup. Pembuatan film dokumenter ini juga dikombinasikan dengan media sosial, sehingga dapat disebarkan secara massif dan efektif. Selain itu, untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam gerakan peduli lingkungan.
Agenda festival berupa pemutaran 27 film karya finalis, pameran produk-produk kreatif sekolah-sekolah di
Kabupaten Anambas, penampilan seni budaya, pengumuman pemenang film dokumenter terbaik, dan penyerahan penghargaan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan-Program sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten.
"Komitmen kami dalam menjaga pelestarian lingkungan melalui sekolah-sekolah di Kabupaten ini membuahkan hasil luar biasa, sehingga dapat dilihat dari perubahan perilaku dan perbaikan lingkungan yang signifikan di wilayah operasi. Festival film ini salah satu alat promosi kepedulian lingkungan, khususnya generasi muda. Harapannya, mereka memberikan pengaruh luas pada masyarakat melalul karya yang
diunggah di media sosial." ujar Drajat Panjawi, Sr. Manager Relations & Security Medco E&P Natuna.
Medco E&P Natuna tiga tahun belakangan ini bermitra dengan DeTara Foundation dalam program CSR
pendidikan di Kabupaten Kepulauan Anambas, yaitu Sekolah Model Peduli dan Berbudaya Lingkungan atau
Sekolah Adiwiyata. Kini salah satu sekolah binaan yaitu SDN 003 Tarempa telah memenangkan Sekolah Adiwiyata 2018 di tingkat Nasional.
"Salah satu bentuk kegiatan, pada Agustus 2018, Medco E&P Natuna dan DeTara memfasilitasi pelatihan pembuatan film dokumenter dengan smartphone yang dikuti 91 peserta didik dan guru dari 17 sekolah binaan," tuturnya kembLi
Arthur