Wan Rendra Virgiawan |
Dimana memasuki usia yang ke 10 tahun, merosotnya perekonomian masyarakat Anambas sudah sampai di titik nadirnya. Dan hal ini pun menjadi pertanyaan di dalam hati.
"Sejauh manakah lembaga legislatif dalam menjalankan fugsi pengawasan dari kinerja pihak pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas?," tanya Wan Rendra Virgiawan dalam gruop Whatsapp Anambas Bermadah, Senin (9/7-2018).
Menurut mahasiswa yang mencari ilmu diperguruan tinggi Tanjungpinang ini, barometer peningkatan kesejahteraan masyarakat Anambas, esensinya ialah peningkatan ekonomi dan beberapa kemudahan untuk pelayanan masyarakat.
"Jike dilihat secara realita di lapangan, tidak begitu maksimal hasilnya. Peningkatan perekonomian masyarakat juga tidak begitu membaik. Terbukti, begitu banyak akhir-akhir ini masyarakat yang berpindah keluar daerah untuk mencari pekerjaan, itu menunjukkan bahwa di daerahnya tidak banyak lapangan kerja yang disediakan," ungkapnya.
Dari keadaan tersebut Rendra mengatakan, saat ini kehidupan perekonomian masyarakat semakin melemah di daerah. Padahal, program yang sudah disepakati dan dijalankan luar biasa, dan sesuai dengan geografis dan sosiologisnya. Tapi, masih jauh dari harapan.
Untuk itu Rendra berharap, pemerintah eksekutif dan legislatif harus bersinergi dan benar-benar tulus, ikhlas dalam pengabdian membangun kesejahteraan ekonomi sampai dikalangan masyarakat paling bawah.
"Saat ini masyarakat bawah, belum begitu dapat merasakan kesejahteraan yang berkeadilan pasca pemekaran Kabupaten Kepulauan Anambas," ujarnya.
Kemudian, tambah Rendra, selain peningkatan ekonomi masyarakat berbasis UKM, masih perlu digesa pembangunan-pembangunan infrastruktur yang benar-benar bersentuhan langsung sebagai kebutuhan mendasar masyarakat.
"Selesaikan pembangunan RSUD, tingkatkan pelayanan publik serta hentikan program-program pembangunan yang akan menghamburkan uang negara," tuturnya.
Arthur