Letkol Laut (P) Harry Setyawan |
Kolonel Laut (P) Tony Herdijanto, mengatakan ia meminta maaf bila ada yang salah dilakukannya selama menjalankan tugas di Natuna. "Saya mohon maaf agar langkah meninggalkan Natuna diringankan," ujarnya saat pisah sambut di Rumah Makan Sisi Basisir, Sabtu, 10 Februari 2018.
Tony mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukung masyarakat yang selama ini telah mensukseskan pelaksanaan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna.
Selain itu, Tony menyebut Natuna dimusim Utara memiliki cuaca ektrim, di mana anomani siklus cuaca sering berubah, gelombang tinggi, hujan deras dan terkadang cuaca baik-baik saja.
Sementara itu, Letkol Laut (P) Harry Setyawan, mengatakan bertugas sebagai Komandan Lanal Natuna adalah sebuah kehormatan, mengingat begitu besar perhatian TNI Al terhadap Natuna.
Harry berharap walaupun terjadi rotasi kerjasama yang sudah terjalin tetap dipelihara agar Natuna menjadi pangkalan terdepan militer Indonesia.
Hal senada dikatakan Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Supratti. Ia menyebut Natuna merupakan daerah terluar dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi. "Di Natuna ada namanya musim utara," ujar Ngesti.
Ngesti menuturkan bahwa saat ini Natuna menjadi perhatian khusus pemerintah pusat, karena posisinya terluar dan cenderung dimasuki nelayan asing yang mencuri ikan di kawasan perairan Natuna.
Ngesti juga mengucapkan terima kasih kepada Komandan Lanal lama tang telah membantu Natuna dalam mencegah ilegal fishing dan mengucapankan selamat datang kepada Harry yang menjadi Danlanal Ranai.
Acara pisah sambut dihadiri, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Supratti, Anggota DPRD Natuna, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna dan tokoh masyarakat Natuna.
SARWANTO