Wakil Walikota Tanjungpinang |
"Yaitu, komunikasi dan silaturahim," kata Syahrul saat menjadi narasumber dalam program Radio Pasar secara live, yang di gagas oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Tanjungpinang, di Cafe Bola Bintan Center, Kamis, 28 Desember 2017.
Menurut Syahrul, untuk saat ini masyarakat lebih memilih berbelanja di pasar modern ketimbang pasar tradisonal, mengingat pasar modern lebih terjamin kebersihan maupun kenyamanan.
Namun, terang Syahrul, tidak semua barang yang di jual di pasar tradisional dijual di pasar modern. Ia mencontohkan daun pisang ataupun daun pandan hanya bisa ditemui di pasar tradisional.
Syahrul menyebut, banyak keuntungan berbelanja di pasar tradisonal, yaitu bisa tawar-menawar antara pembeli dan penjual, barang lengkap dan banyak pilihan, bisa bertukar informasi, bahkan saling bersilaturahim.
Untuk itu, Syahrul menghimbau agar pedagang pasar tradisional dapat bersinergi dengan pemerintah, BUMD, dan pengelola pasar, sehingga ada penataan pasar,kebersihan, keamanan, dan kenyamanan pasar.
Hadir juga sebagai narasumber program radio pasar dari BUMD, Kepala Dinas Perdangangan dan Perindustrian, Owner Bintan Center, dan Direktur Program LPP RRI Jakarta.
Dirut Program LPP RRI, Sulaiman Yusuf menjelaskan program radio pasar merupakan gagasan Dirut Utama RRI periode 2005-2010. Program ini bertujuan untuk menyatukan dan mempertemukan konsumen, pedagang, maupun produsen, agar saling bertukar informasi dan memotong mata rantai distribusi.
Sesuai nawacita Presiden Joko Widodo, ia menargetkan pembangunan 1000 pasar per tahun di seluruh Indonesia. Dengan adanya nawacita tersebut, keberadaan pasat tradisional dapat menjadi sentra produksi dengan ciri khas yang ada di masing-masing daerah.
Editor: ALBERT AGS