EXPOSSIDIK.com, Lingga -- Kepala Kantor Bandara Udara Kelas III Dabo Singkep, Andi Suryaka, mengatakan sudah 30 tahun Bandara Dabo tidak melaksanakan simulasi antisipasi kebakaran pesawat di bandara dan baru tahun 2017 dilaksanakan.
"Semestinya pelatihan penanggulangan kebakaran pesawat dilaksanakan minimal 2 tahun sekali dan hal itu merupakan kewajiban," kata Andi di Dabo Singkep, Lingga, Selasa, 28 November 2017.
Andi menuturkan sebanyak 91 orang yang tergabung didalam tim penangulangan melakukan simulasi keadaan darurat terhadap kebakaran pesawat serta upaya memadamkan api.
Dalam simulasi, katanya, juga dilakukan atraksi menyelamatkan penumpang yang terjebak di dalam pesawat yang mengalami kecelakaan, kebakaran di bandara. "Tim diberi waktu hanya 3 minit sudah dapat mengevakuasi penumpang dan memadamkan api di pesawat yang terbakar," ujarnya.
Hal ini dikarenakan, katanya, jikalaulah terjadi kebakaran didalam pesawat maka waktu yang bisa digunakan hanya 3 menit. "Selebihnya pesawat ditargetkan akan meledak."
Andi berharap dengan adanya simulasi digarapkan keberadaan tim yang sudah dilatih siap memgantisipasi terjadinya kebakaran pesawat. "Saya berharap kepada peserta yang mendapat pelatihan selalu siap mengantisipasi keadaan darurat," pintanya.
Sementara itu, Panitia Kegiatan, Abdul Azis, mengatakan dari 91 orang peserta yang tergabung di tim, terdiri dari berbagai instansi diantaranya, Polri 10 orang, TNI AL 10 orang, Koramil 3 orang, Damkar 5 orang, RSUD Dabo 4 orang, Puskesmas Dabo Lama 4 orang, Airland 2 orang, PK - PPK 14 orang, dan Serya 40 Bandara Dabo .
MARDIAN