Wakil Bupati Natuna, Ngesti Tuni Suprapti saat memberikan kata sambutan |
Wakil Bupati Natuna salami Camat Sedanau Barat |
Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni saat memberikan SK PTT dan GTT |
Camat Bunguran Barat, Afrizaldy |
Wakil Bupati Natuna didampingi Kadisdikpora, Msarka Dj dan Camat Sedanau Barat Afrizaldy |
EXPOSSIDIK.com, Natuna - Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti mengatakan permasalahan dalam bidang pendidikan di Kabupaten Natuna masih sangat komplek. "Sarana, prasarana, hingga tenaga pengajar terbatas," kata Ngesti saat penyerahan, penempatan, dan pengangkatan Guru Tidak Tetap (GTT) di gedung serbaguna, Rabu, 12 April 2007.
Ngesti mengatakan kondisi sarana dan prasarana pendukung pendidikan di Natuna butuh perhatian khusus, terlebih saat ini terjadi keterbatasan tenaga pengajar.
Secara bertahap, kata Ngesti, permasalahan pendidikan akan menjadi perhatian pemerintah daerah. "Kita akan benahi agar ada peningkatan kualitas pendidikan dan penciptaan sumberdaya manusia Natuna," ujarnya.
Menurut Wakil Bupati, terdapat langkah verifikasi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Daerah, yaitu melalui penempatan tenaga pengajar sesuai disiplin ilmu yang dimiliki agar mutu pengajaran lebih dapat ditingkatkan.
Oleh karena itu, kata Ngesti, Pemerintah Daerah harus melakukan verifikasi untuk membenahi kedepannya. Mulai dari peningkatan keterampilan dan kemampuan guru, hingga proses belajar mengajar.
Hal senada dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau, Arifin Nasir. Ia menyampaikan kualitas pendidikan guru di Provinsi Kepri masih terbilang rendah dengan pelbagai permasalahan. "Diperparah dengan kebijakan pemerintah pusat yang melarang penambahan tenaga pengajar," kata Nasir.
Menurut Nasir untuk menyikapi kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan Natuna, terutama diwilayah perbatasan, katanya, Pemerintah Provinsi akan mempertimbangan upaya peningkatan kesejahteraan para tenaga pengajar yang ada.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Kepri menerapkan standar guru pengajar berstatus sarjana dan memiliki akta 4 serta berlatar belakang keguruan. Dari sebanyak 1.800 tenaga honorer yang mendaftar tes Honorer, ada sekitar 200 orang gugur karena tidak terverifikasi secara administrasi.
Jumlah PTT dan GTT yang menerima Petikan SK berjumlah 101 orang berasal dari seluruh jenjang pendidikan (SD, SLTP dan SLTA) di Kecamatan Bunguran Barat.
SARWANTO