Yanto Kepala SMK Migas Natuna [foto: Expossidik.com] |
Menurut Yanto dialihkannya sekolah tersebut dikarena memanfaatkan bangunan SMK Tekhnik Natuna yang sudah lama tidak terpakai.
"Alasan kami menempati bangunan ini untuk proses belajar mengajar, Salah satunya untuk memanfaatkan bangunan SMK Tekhnik yang lama tidak terpakai," ujarnya.
Yanto menuturkan adalah mubazir jika pembangunan yang sudah dibuat tidak dimanfaatkan.
Dikatakan Yanto, Sebelum dipindahkan kebangunan SMK Teknik, pihaknya sudah mendapatkan izin terlebih dahulu kepada pemerintah provinsi Kepri.
"Ini bangunan milik provinsi, jadi kami harus mendapat izin dulu kepada pemerintah provinsi sebelum menempati bangunan ini," ujarnya.
Yanto juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah Provinsi dan Kabupaten,serta Desa dan Masyarakat desa ceruk yang antusias menerima keberadaan SMK Migas.
"Kami sangat bersyukur karena masyarakat Desa Ceruk juga membantu dalam membersihkan SMK Migas yang baru ini, Dan ada juga siswa/siswi yang rumah nya dekat dengan SMK Migas pindah sekolah yang lama ke SMK Migas, Alasannya agar lebih dekat dengan rumah," ujar Yanto.
"Beginilah kondisi sekolah kami,masih banyak fasilitas yang belum tersedia misalnya listrik, Selain itu jauh dari keberadaan masyarakat," bebernya.
Yanti juga menambahkan bahwa Sekolah mendapatkan bantuan mobil transportasi antar jemput siswa dua unit, namun kendaraan transportasi tersebut saat ini rusak dan sedang diperbaiki.
"Jadi menunggu mobil tersebut dilerbaiki kami menggunakan mobil desa untuk sementara," jelasnya.
Dari pantuan expossidik.com bangynan baru yang ditempati SMK Migas sebagai proses belajar mengajar siswa sangat jauh (ditengah hutan) melewati jalan stapak yang kira-kira lebar nya sekitar 2 meteran dan tidak ada penerangan listrik.
Siswa SMK Migas Natuna Berjumlah 36 siswa dan 16 guru. Selain itu, SMK Migas ini baru berjalan 2 tahun dan belum mencetak alumni.
[Wa/sidik]