Mahasiswa UNIBA Demo ke DPRD Kota Batam
Mahasiswa Uniba Demo ke Kantor DPRD Kota Batam
BATAM, EKSPOSSIDIK.COM - Ratusan unjuk rasa mahasiswa Uniba turun ke DPRD Kota Batam dengan menyampaikan aspirasi terkait peraturan Rektor Uniba yang di keluarkan oleh Ir.Jontamara, Senin (12/10)
Dalam orasinya, mahasiswa Uniba di depan gedung DPRD Kota Batam meminta untuk turun rektor Uniba yang memberikan peraturan tanpa sosialisasi dahulu pada mahasiswa. Ada kesan, rektor hanya menepelkan pengumuman saja.
Padahal mahasiswa sudah membayar uang toga dengan nilai Rp225 ribu dengan jumlah mahasiswa 749. “Kami mempunyai bukti pembayaran toga dan tindakan rektor untuk mewisuda nanti dengan menggunakan peci tidak sesuai,” ungkap pendemo.
Dalam orasi tersebut, anggota DPRD Kota Batam yang turun mendengarkan orasi adalah M.Yunus, Tarmidi dan Safari Ramadhan.
Yunus pada kesempatan itu mengatakan bahwa seharusnya saat melakukan wisuda memakai toga bukan pakai peci, yang tidak memakai toga waktu wisuda itu orang gila, terang Yunus di depan ratusan mahasiswa Uniba.
“Kami juga akan memanggil rektor Uniba dalam RDP nanti, karena memakai toga adalah sakral dalam wisuda, bukan pakai peci. RDP akan kita jadwalkan pada tanggal (22/10)," paparnya.
Senada dengan itu, Tarmidi selaku anggota dewan juga menyatakan bahwa wisuda itu harus menggunakan toga bukan peci. Apalagi,terangnya, adek-adek mahasiswa sudah membayar toga.
“Jadi ini ada unsur pidana penipuan yang dilakukan rektor Uniba. Dan secepatnya kita adakan RDP dan akan memanggil rektor dan kepolisian dalam RDP nanti,” jelasnya
Sopandi selaku koordinator mahasiswa mengatakan,bahwa dari tanggal 26 Februari 2015 sudah keluar pengumuman dari yayasan yang di tanda tangani Ir. Jontamara dan pada tanggal itulah pembayaran iuran toga di bayar mahasiswa tapi langsung berubah menjadi peci.
Saat mediasi, pihak rektorat tidak memberi alasan yang terkait penggunaan peci tersebut pada wisuda nanti. “Masak, mahasiswa dalam wisuda menggunakan peci, kami tidak terimalah,"ujarnya (Al/sidik)