Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 91. |
HSP ke-91 tersebut mengambil tema “Bersatu Kita Maju”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah digaungkan oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam sumpah pemuda. Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita Bangsa.
Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) Sahtiar.SH.MM selaku Inspektur Upacara dan Dedi Darmadi guru SMPN-5 Bukit Tambun selaku Komandan Upacara.
Upacara diawali dengan laporan dari komandan upacara kepada inspektur upacara bahwa upacara akan dimulai, kemudian menaikkan bendera sang saka merah putih serta penghormatan bendera merah putih oleh petugas, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta yang dipimpin oleh inspektur upacara.
Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila oleh inspektur upacara yang diikuti seluruh peserta upacara dan pembacaan Naskah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 oleh Joko Maulana dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KKA serta pembacaan Keputusan Kongres Pemuda Indonesia 1928 oleh Asfarizal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bersama Suheti dari guru sekolah Min KKA.
Sahtiar, SH.MM dalam membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI) mengatakan, tema bersatu kita maju sesungguhnya diperuntukkan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi keharusan karena di tangan pemudalah Indonesia bisa lebih maju.
“Pemuda untuk Indonesia maju adalah pemuda yang memiliki karakter, kapasitas, kemampuan inovasi, kreativitas yang tinggi, mandiri, inspiratif serta mampu bertahan dan unggul dalam menghadapi persaingan dunia,” tutur Sahtiar saat membacakan pidato Menpora RI.
Pada saat ini lanjut Sekda, di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatik.
“Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam,” tambahnya.
Dikatakannya, disinilah diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun tentunya dalam hal yang posistif. Pemuda adalah masa depan bangsa dan negara, pemuda juga harapan bagi dunia, pemuda Indonesia harus maju dan berani menaklukan dunia, saya berharap kedepan akan banyak muncul tokoh-tokoh muda yang mendunia.
“Gerakan revolusi mental menemukan relevansinya, dengan pembangunan karakter kita bisa kuat, tangguh dan kokoh ikut serta dalam percaturan pemuda di dunia. Kita tidak lagi harus bertahan dan menghadapi dampak negatif dari modernisasi dan globalisasi, tapi kita harus mampu memberikan warna untuk mengubah dunia dengan tekad dan semangat dan tentunya didukung oleh Ilmu pengetahuan dan teknologi,” imbau Sekda.
Lanjutnya, kemajuan tidak akan pernah tercapai dalam arti yang sesungguhnya kalau masa depan itu hanya dipandang sekedar sebagai proses lanjut dari masa kini yang akan tiba dengan sendirinya. Tapi bagaimana generasi muda merespon kemajuan itu dengan kearifan menghargai keluhuran perjuangan dari generasi sebelumnya tanpa terjebak dalam kejayaan dan romantisme masa lalu, serta kenyataan-kenyataan masa kini sehingga membuat mereka tidak lagi sanggup keluar untuk menatap masa depan.
“Kalau pemuda generasi terdahulu mampu keluar dari jebakan sikap-sikap primordial suku, agama, ras dan kultur, menuju persatuan dan kesatuan bangsa, maka tugas pemuda saat ini adalah harus sanggup membuka pandangan ke luar batas-batas tembok kekinian dunia, demi menyongsong masa depan dunia yang lebih baik,” katanya.
Arthur