Kunker DPRD Bogor dan Tanah Datar ke Batam |
Taufiq mengatakan, dirinya akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang akan didiskusikan pada kunker tersebut.
"Ini memang bukan kewenangan saya, tapi berhubung anggota dewan tidak ada yang hadir, maka saya akan mencoba menjawab semampunya, karena yang lebih mengetahui memang anggota DPRD nya sendiri," kata Taufiq.
Dalam diskusi itu, DPRD Bogor dan DPRD Tanah Datar ingin mengetahui mengenai apa saja evaluasi yang telah dilakukan oleh DPRD Batam dan kebijakan yang sudah dilakukannya.
Mengenai hal itu, Taufik menjelaskan, DPRD Batam memiliki Badan Musyawarah untuk membuat usulan-usulan anggota DPRD. Memori pelaksanaan tugas akan dibagikan kepada seluruh anggota dewan. DPRD melakukan Sidak, Rapat Dengar Pendapat (RDP), Reses dan lain-lainnya.
Kata di soal Sidak, jika anggota dewan mendapat adanya laporan dari masyarakat seperti temuan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, seperti limbah, perjudian dan lain-lain. Sedangkan RDP berupa mediasi yang diadakan di komisi masing-masing anggota.
"Misalnya ada permasalahan antara warga dengan sebuah perusahaan yang belum menemui titik terang, kita akan mendatangkan mereka untuk dilakukan mediasi,"ungkap Taufik.
Terkait dengan APBD Batam, pada tahun 2019, Taufiq mengatakan jika APBD Batam sendiri sebesar Rp.2.823.000.000.000 dengan komposisi PAD Rp.1.350.000.000.000.
"Setiap masa persidangan kami juga selalu membuat laporan kinerja dari anggota DPRD, dalam 1 tahun ada 3 laporan masa persidangan yang kami adakan," ujarnya.
Disinggung terkait Kota Industri yang sudah mulai beralih menjadi Kota Pariwisata, menurut Taufik, Batam tidak bisa hanya mengandalkan Industri saja untuk pertumbuhan ekonominya, apalagi Kota Batam tidak memiliki sumber daya alam. Maka itu salah satunya menciptakan pertumbuhan ekonomi baru adalah melalu wisata, karena tempat Batam yang sangat strategis dengan luar negeri memungkinkan Batam menjadi salah satu tujuan wisata mancanegara.
"Industri tidak bisa menjadi satu-satunya penopang pertumbuhan ekonomi, banyak industri yang lesu akibat dampak ekonomi global," kata Taufik.
Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Batam menjadi lebih baik lagi, Batam mengalokasikan anggaran untuk pariwisata agar UMKM bertumbuh, karena dampak dari ekonomi global kemarin tidak begitu berdampak pada UMKM.
Selain itu mereka juga akan membuat ikon-ikon baru Batam, penataan kota, perluasan jalan, infrastruktur dan lain-lain. Dan perencanaan itu satu persatu sudah mulai berjalan di Kota Batam.
Red