Penjabat Walikota Tanjungpinang Raja Ariza |
Penjabat Walikota Tanjungpinang, Raja Ariza, dalam rapat tersebut menyampaikan terkait sistem persampahan harus dikelola secara cepat dan tuntas.
"Perlu adanya sinergitas antara petugas kebersihan dan stakeholder terkait. Agar pengelolaan dan pemanfaatan sampah ini dapat kita lakukan secara cepat," jelasnya.
Karenanya, Raja Ariza, berharap DLH dapat membentuk Kelompok Sadar Sampah di setiap kelurahan untuk mengubah paradigma masyarakat dalam kepeduliannya terhadap lingkungan.
"Kelompok ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait masalah kebersihan dilingkungannya masing-masing. Kelompok Sadar Sampah tersebut harus terbentuk misalnya dimulai di Tanjung Unggat, Pelantar 1, 2 dan 3. Harus dibuat komitmen untuk mengawasi persampahan," katanya.
Senentara itu, Kepala DLH, Yusswandi, memaparkan tentang persiapan pantau 2 Adipura. "Pantau 1 yang dilakukan bulan November sudah berhasil lolos dg nilai 75,61. Tim Pantau 2 tersebut akan ke Tanjungpinang untuk melakukan penilaian pada tanggal 8-13 Maret 2018," ujarnya.
Namun dibeberapa tempat dan titik pantau terdapat nilai dibawah 75. "Jadi harus diatur strategi untuk memperbaikinya."
Ada beberapa titik pantau yang masih dibawah rata-rata, misalnya penataan Ruang Terbuka Hijau di Jalab Teuku Umar, Penataan Trotoar di Jalan Ahmad Yani, Jalan Tugu Pahlawan, dan Jalan Adi Sucipto.
Kemudian wilayah pemukiman pesisir yang terdapat pasang surut air seperti di wilayah Tanjung Unggat yang merupakan wilayah yang menjadi fokus persampahan.
Kemudian di sarana pendidikan, di SMPN 4 terkait pengomposan dan pemanfaatannya. Untuk DLH sendiri lebih ditekankan pada aspek penghijauan. Jika semua itu telah tercapai di atas ambang nilai maka Adipura akan kembali diraih.
Sumber: Humas Tanjungpinang