Kadis Ketahanan Pangan Natuna, Sri Hariningsih |
"Program tersebut adalah rumah pangan lestari, cadangan pangan pemerintah dan limbung pangan istilah Cetak Pangan Masyarakat (CPM)," kata Sri saat di temui diruang kerjanya, Ranai, Senin, 26 Februari 2018.
Sri menuturkan, KRPL adalah kegiatan yang menunjang dalam pemenuhan gizi masyarakat yang ditingkatkan melalui rumah tangga secara mandiri.
Dengan ini masyrakat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan bisa menambah penghasilan keluarga (Meningkatkan taraf hidup) .
Sri menjelaskan, Lumbung Pangan atau Cadangan Pangan Masyrakat adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses bahan pokok yang dikelola oleh kelompok masyarakat.
Lokasi Lumbung Pangan berdasarkan peta kerawanan dan ketahanan pangan yang dikeluarkan provinsi tahun 2012, diNatuna ada 6 titik. "Daerah tersebut adalah Batubi, Belakang Gunung, Air Payang, Tanjung Pala, Selading, dan Sededap," ujar Sri.
Sedangkan Ketahanan Miskin adalah kegiatan pembinaan usaha produktif usahakan miskin. Kegiatan pendampingan ini merupakan dana dari APBN yang diperuntukkan dalam pengembangan usahanya produktif masyarakat yang berbentuk kegiatan desa mandiri pangan dan kawasan mandiri pangan.
"Daerah tersebut, Bunguran Batubi dan Bunguran Tengah, Desa kelarik Utara, Serantas, Pengadah dan Teluk Buton."
Lanjut Sri, untuk CPP adalah kegiatan penyediaan bahan pangan utama (beras) untuk mengatasi kondisi badan tindak pasca bencana,masyrakat rawan pangan, Transien dan kronis serta gejolak bahan pangan utama diatas 30% selama 2 bulan berturut.
Selain itu, Sri juga mengatakan, Kabupaten Natuna sudah membentuk Dewan Ketahanan Pangan yang bersifat koordinasi dengan lintas sektor serta Kelompok Kerja (Pokja) untuk saling bekerjasama dalam mempercepat target pembangunan, khususnya dibidang pangan.
Sri berharap, program dinas ketahanan pangan dapat meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat, untuk membentuk pola konsumsi pangan yang baik.
SARWANTO