Kepala Badan Pengusahaan Batam, Hatanto Reksodiputro |
EXPOSSIDIK.com, Batam - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Hatanto Reksodipoetro mengatakan akan terus berupaya memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pelaku usaha. "Layanan perizinan profesional yang terintegrasi," kata Hatanto saat penandatangan nota kesepahaman dengan Kementerian Hukum dan HAM di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu, 26 April 2017.
Menurut Hatanto, kerjasama antara BP Batam dengan Kementerian Hukum dan HAM merupakan komitmen dalam upaya memberikan pelayanan, kenyamanan, dan kepastian hukum melalui PTSP BP Batam.
Nantinya, kata Hatanto kerjasama akan mencakup sistem pelayanan online, izin keimigrasian, izin tinggal, jasa hukum, dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam satu pelayanan terpadu.
Langkah tersebut, kata Hatanto, merupakan terobosan baru bagi kawasan bebas (FTZ) Batam. "Cepat, mudah, bebas dari biaya tidak resmi, dan transparan."
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, mengapresiasi komitmen BP Batam dalam peningkatan investasi di kawasan strategis Batam. "Semangatnya satu, menjadikan Batam menarik dan kepastian investasi," kata Yasonna.
Sementara itu, Anggota 5/Deputi Bidang Pelayanan Umum, Gusmardi Bustami mengatakan Batam sudah sangat siap menerima investasi dari luar negeri.
Gurmardi menilai pembenahan insfratruktur, kemudahan pelayanan perizinan, dan ketersediaan tenaga terampil serta iklim usaha yang kompetitif dapat menjadikan Batam tujuan investasi.
BP Batam telah menerapkan integrasi layanan izin penanaman modal melalui program i23j sejak September tahun 2016 lalu yang mengintegrasikan permohonan 8 perizinan.
Kedelapan perizinan tersebut adalah Izin Investasi, Akta Perusahaan dan Pengesahan, NPWP, TDP,RPTKA, IMTA, API-P, dan Nomor Induk Kepabeanan (NIK) melalui PTSP BP Batam, di mana hanya dalam waktu 3 jam pengerjaan.
Selain itu, Kepala BKPM pada Februari 2017 yang telah menetapkan 4 kawasan industri yang mendapat fasilitas "KILK" (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi). Meliputi kawasan industri Batamindo, Bintang, terpadu Kabil, dan West Point Maritime.
ALBERT ADIOS GINTINGS I AGM