Foto Salah Satu Kejanggallan Proyek
BATAM, EKSPOSSIDIK.COM - Proyek pekerjaan pelaksanaan pembangunan peningkatan kapasitas jalan nasional Simpang Punggur - Batu Besar dinilai tidak memenuhi standart dan terkesan asal jadi.
Pantauan dilapangan, pihak kontraktor juga sengaja tidak memasang papan plang proyek guna untuk menghindari pengawasan publik. Pasalnya,pengerjaan pengecoran jalan terlihat tidak sesuai dengan bestek yang ditentukan.
Karena, besi yang digunakan dalam semenisasi adalah besi 8 dan 10, sehingga di duga dalam pengerjaan proyek tersebut ada unsur KKN yang dilakukan pihak kontraktor dengan pihak saker.
Proyek pembangunan peningkatan jalan Simpang Punggur - Batu Besar di anggarkan APBN melalui Bina Marga Provinsi Kepri, Lembaga Reclasseering Indonesia, Faber Siregar mengatakan,dalam pengerjaan proyek jalan ini jelas ada dugaan korupsi, karena besi yang digunakan adalah besi 8 dan 10.
Padahal jalan ini jalan nasional yang dilewati kendaraan bertonase cukup besar. “Llihat saja mobil yang lalu lalang,kebanyakan kendaraan bertonase besar semua," ungkap Faber
Menurut Faber Siregar, proyek ini bisa dikatakan proyek siluman,karena nilai pagu anggaran yang dianggarkan dari APBN tidak nampak sama sekali, “Jadi, berapa nilai pagu anggaranya tidak tahu. Ini jelas ada permainan PPK dengan pihak kontraktor pemenang tender,” tandasnya.
Selain itu, tambah Faber, pengawasan dilapangan juga tidak ada dari Bina Marga sewaktu pengecoran jalan tersebut, terangnya
PPK 02 Batam, Ir. Himler Manurung selaku satker PPK Pulau Galang dan Batam, saat akan dimintai tanggapannya seputar temuan tersebut tidak berada di tempat. Menurut keterangan pegawainya di katakana bahwa bapak belum masuk kantor dan sedang berada di luar.
“Bapak Himler tidak ada di tempat pak, liat aja ruangannya kosong kan,” jelas seorang wanita karyawan satket PU tanpa memerinci kapan beliau akan masuk kantor. (Al/Sidik)