TEHERAN - Iran menuding Arab Saudi lalai dalam pengamanan hingga insiden Mina yang terjadi Kamis lalu dengan jumlah korban yang diberitakan Al Jazeera mencapai 717 orang tewas dan 805 luka-luka. Tudingan ini dilontarkan setelah setidaknya 43 warga negara Iran berada di antara korban tewas tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil utusan Arab Saudi untuk Teheran. Kepala badan urusan haji Iran, Said Ohadi mengatakan bahwa untuk alasan-alasan yang tidak diketahui dua jalur ditutup di dekat lokasi pelontaran batu dan berakhir terjadi peristiwa penginjakan.
"Penutupan jalur ini menyebabkan terjadinya insiden tragis," katanya di televisi negara.
Nama-nama para korban asal Iran yang tewas dalam tragedi penginjakan itu diumumkan dalam suasana suram melalui siaran langsung di Teheran oleh seorang juru bicara badan urusan haji.
Badan pertahanan sipil Saudi mengatakan setidaknya 717 orang tewas dan 805 lainnya luka-luka dalam kejadian itu.
Ohadi mengatakan penutupan jalur-jalur telah menyebabkan hanya tiga rute yang tersisa di lokasi, tempat upacara pelemparan batu dilangsungkan di Mina, yang berada lima kilometer dari Mekkah.
Selain menjadi korban tewas, warga-warga negara Iran, yakni setidaknya 60 orang, mengalami luka-luka, ujarnya.
"Insiden hari ini menunjukkan ada salah urus oleh Arab Saudi dan kurang perhatian terhadap keamanan jamaah calon haji, karenanya para pejabat Saudi harus memberikan pertangungjawaban," kata Ohadi.
Abdollahian juga menuding pejabat-pejabat Saudi bersikap tidak bijaksana menyangkut kurangnya penanganan keamanan pada musim haji. "Kita tidak bisa bersikap masa bodoh terhadap kelakuan tidak bertanggung jawab. Kasus ini akan ditangani melalui jalur diplomatik," katanya di televisi negara.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Khaled al-Falih, menyalahkan ketidakdisiplinan para calon haji atas terjadinya tragedi itu. Ia mengatakan insiden bisa dihindari jika mereka mengikuti instruksi.(An/Reuter)